Satu Cinta Kini Tiada

Posted by Unknown Jumat, 28 November 2014 10 komentar
Judul unik? Biasa aja. Ini hanya tulisan kecil curahan hati gue atas permasalahan yg dialami dalam organisasi. 17 November menjadi tanggal resmi pembuatan surat pengunduran diri dari jabatan Wakil Ketua BEM FSM Undip 2014. Surat yg dibuat setelah acara USF selesai bukan tanpa latar belakang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dan alasan yang akhirnya memilih mundur dari jabatan saat ini. Berikut ini hal yang menjadi alasan saya untuk mundur:

  • Keputusan sepihak recruitment anggota
Awal mula penilaian buruk gue terhadap atasan dimulai dari sini. Beberapa hari setelah SBMPTN, ada anggota yg mengundurkan diri karena diterima di PTN lain, otomatis satu staff berkurang. Nah, gak ada angin gak ada hujan saat acara kumpul pengurus BEM di Semirang, muncul 1 orang asing di tengah2 pengurus BEM. Salah satu kadep menanyakan ke gue apakah tau kalo ada orang baru di BEM yg masuk ke departemen dia. Jelas aja gue gak tau, lah ini kadepnya sendiri juga gak tau. Usut punya usut ternyata orang tersebut direkrut oleh atasan untuk mengisi posisi staff yang kosong tsb. Sayangnya, sampai sekarang tidak pernah ada pemberitahuan ataupun izin dari atasan ke gue terkait hal ini.
  •  USF pecah
Ini yang bikin gue gak habis pikir. USF yang gue targetkan dari awal menjadi proker unggulan justru menjadi awal perpecahan. Kepentingan yang bermain merusak kepanitiaan, acara dibuat dengan keputusan sepihak, pendanaan yang tidak transparan, hingga munculnya panitia tandingan. Hal yang paling gue inget saat atasan mengatakan dapat dana dari BUMN saat H-2 minggu acara, saat hari H salah satu staff mengamini pernyataan tsb. Namun, ketika ditanyakan lagi saat hari H, atasan menyangkal hal tsb. Inkonsistensi sikap dan pernyataan bukan hanya dirasakan oleh panitia inti, namun juga dirasakan oleh panitia supporting (OSN). Gue yg mendampingi panitia original merasa prihatin dengan seringnya tarik ulur tanggung jawab acara, pemalsuan ttd ketua panitia, serta menjadi korban PHP berulang kali.

  • Hilangnya komunikasi dan koordinasi
Ini yang menjadi alasan utama dari mundurnya gue sebagai Wakil Ketua BEM FSM Undip 2014. Gue mulai merasakan "tak dianggap" di semester kedua organisasi. Beberapa masalah internal yang diceritakan ke atasan tidak langsung disampaikan ke gue, alhasil banyak masalah internal dibiarkan menguap begitu saja. Dimulainya agenda USF, gue makin merasakan gak pernah lagi diajak komunikasi atau koordinasi oleh atasan terkait keberjalanan USF, baik urusan agenda, dana, ataupun cerita masalah yang ada. Gue hanya berpikir mungkin atasan sibuk menyiapkan agenda politik untuk jabatan yang lebih tinggi dimulai dari semester kedua ini. 

Tapi, apapun alasannya, komunikasi dan koordinasi bukan hal yang sulit untuk dilakukan di zaman sekarang. Banyak media sosial dan instant messenger gratis untuk berkomunikasi. Sesibuk apapun agenda pribadi, dalam 24 jam pasti ada waktu minimal setengah jam free. Namun, kembali lagi pada diri sendiri karena semua itu pilihan apakah masih butuh wakil atau tidak. 

Di tengah kesibukan persiapan untuk jabatan lebih tinggi, sampai-sampai surat pengunduran diri yang saya ajukan tidak dijawab ataupun ditanggapi. Saya hanya ingin mengucapkan selamat berjuang di jabatan yang lebih tinggi, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi serta bisa menerapkan jiwa kepemimpinan yang merangkul :D
Terakhir, untuk apa mempertahankan hubungan yang sudah tidak ada komunikasi disana? Karena dulu yang Satu Cinta bisa menjadi Tiada

Baca Selengkapnya ....

Cerita Liburan Gratis Bali bersama Aspira Astra

Posted by Unknown Rabu, 17 September 2014 5 komentar
Bali.
Siapa yg tidak kenal pulau tersebut? Pulau yg sudah tersohor sampai ke mancanegara membuat banyak orang ingin berkunjung kesana, termasuk saya. Singkat cerita, dulu sewaktu SMA kelas 2 ada study tour ke Bali-Jogja. Namun, saat itu karena biayanya dirasa cukup mahal, saya mengurungkan niat untuk ikut. Saya bilang ke orang tua, "Kali ini aku gak ikut ke Bali, tapi suatu saat nanti aku akan ke Bali dgn usaha ku sendiri tanpa minta uang bapak sama ibu." 4 tahun berlalu ucapan saya pun terwujud.

Berawal dari keisengan buka facebook saat sedang PKL di Bursa Efek, saya menemukan promo dari Aspira Astra untuk mengomentari video iklan terbarunya yg berhadiah liburan ke Bali bersama pasangan (Iklan Aspira Astra). Komentar saya saat itu hanya sederhana saja yaitu, "Sesuai dgn kalimat "membulatkan tekad untuk kualitas teratas", visualisasi karpet merah di iklan seakan memberi gambaran kpd pengguna aspira akan selalu jd prioritas untuk kenyamanan selama di jalan". Komentar pada Februari 2014, lalu pada April 2014 dapat telpon dari pihak Aspira Astra untuk mengirimkan data diri bersama pasangan karena ditetapkan sbg pemenang.

Pada awalnya, saya direncanakan mengikuti rombongan 100 distributor terbaik Aspira Astra pada akhir april. Namun, karena saat itu UTS, maka minta diundur menjadi 3-5 Mei 2014. Acara utama di akhir April bersama Anaga Adventure itu ternyata seru banget dan keren abis nih.

Sampe dibuatin acara ILK versi Aspira Lawak Klub

Kembali pada cerita perjalanan saya. 3 Mei menjadi tanggal keberangkatan. Saya bersama pasangan berangkat menggunakan pesawat Wings Air dari Semarang jam 06.00 WIB, sampe Bali pukul 08.30 WITA. Sampai di Bali kami dijemput oleh Pemandu dari Anaga Adventure bernama Mas Wahyu (just info, Mas Wahyu ini recomended bgt untuk jadi pemandu di Bali). Dari bandara, kami langsung diajak tour hari pertama dgn tujuan Pandawa Beach, GWK, New Kuta Beach, Padang-padang Beach, dan Uluwatu. Selesai mengunjungi banyak tempat sampai sore, kami check in di Hotel Kana Bali untuk istirahat sejenak. Jam 7 malam kami dijemput lagi oleh Mas Wahyu untuk "dinner romantis" di Rumah makan Aroma, Jimbaran. Tempat yg recomended banget buat candle light dinner di pinggir pantai.

Hari kedua, 4 Mei 2014 masih diisi dengan jalan-jalan wisata di Bali. Mas Wahyu yang mengatur semuanya dari mulai waktu sampe tujuan wisata. Hari kedua ini tempat yg dikunjungi adalah Tampak Siring, Bebek Tepi Sawah, Museum Blanco. Hari kedua terbilang sedikit tempat wisatanya karena wilayah yang kami jelajahi berada di Ubud yang cukup jauh dari tempat penginapan yg berada di Kuta.

Hari ketiga, 5 Mei 2014 adalah hari terakhir kami di Bali. Hari ketiga ini kami jalan-jalan di wilayah Tabanan dengan mengunjungi Tanah Lot dan Danau Beratan (Danau yg ada di uang 50ribu). Selesai berwisata, tidak lupa menyempatkan diri mampir ke toko oleh-oleh Kresna di Kuta. Selanjutnya, sebelum ke Bandara, kami menyempatkan diri mampir untuk mencoba kuiner Betutu khas Bali. Tibalah kami di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk kembali ke Semarang pada pukul 18.30 WITA.

Dari perjalanan 3 hari di Pulau Dewata, tidak heran kenapa Bali masih menjadi tempat wisata primadona dari Indonesia. Keindahan alam selaras dengan budaya lokal mampu menjadi magnet wisatawan mancanegara. Everyday is Sunday hanya ada di Bali.

Karena ini merupakan perjalanan gratis, saya hanya bisa menampilkan beberapa rincian biaya selama di Bali. Info yg saya dapatkan dari Anaga bahwa paket perjalanan kami selama 3 hari di Bali senilai 10.000.000 rupiah. Berikut ini info biaya selama liburan di Bali.
Tiket Wings Air Semarang-Bali (pp) : 1.820.000/orang
Kana Hotel, Kuta : 494.000/malam
Sewa Mobil+Bensin+Pemandu(Mas Wahyu) : 450.000/hari
Uluwatu : 15.000/org
Pandawa Beach ; 2.000/orang
Danau Beratan : 10.000/orang
Tanah Lot : 10.000/orang
Tampak Siring 15.000/orang

Nomor hp Mas Wahyu : 081916100091

Berikut ini rangkuman foto perjalanan kami 






Baca Selengkapnya ....

Keluhan dan Saran untuk PT. KCJ

Posted by Unknown Jumat, 31 Januari 2014 13 komentar
Selamat pagi PT. KCJ. Sebelumnya perkenalkan saya Dwi Prabowo, mahasiswa Undip Semarang yang saat ini sedang magang di salah satu perusahaan di jakarta. Setiap hari saya selalu menggunakan jasa angkutan commuter line untuk berangkat ataupun pulang kantor. Pilihan commuter line menjadi jasa angkutan sehari-hari juga dipilih ribuan masyarakat lainnya. Setiap hari saya melakukan perjalanan dengan rute Bekasi-Sudirman (PP).

Hal yang ingin saya sampaikan terkait keluhan KRL adalah:
1. Penumpang KRL yang over kuota. Hal ini harus dialami penumpang asal Bekasi setiap harinya. Mereka harus berdesakan untuk bisa masuk ke gerbong dan bertahan dengan posisi yang menyiksa sampai stasiun tujuan. Ini semua demi sampai ke kantor tepat waktu.
2. Jadwal KRL yang tidak menentu. Padatnya penumpang dari Bekasi akan semakin diperparah jika keberangkatan KRL terlambat, walaupun hanya 5 menit dari jadwal seharusnya. Ini disebabkan arus penumpang KRL dari stasiun Bekasi sangat besar sehingga keterlambatan berakibat pada penumpukan penumpang KRL dalam satu waktu.
3. Keamanan dalam kereta. Cerita pencopetan dalam kereta mungkin sudah menjadi kisah klasik yang tak pernah ada habisnya. Ini juga yang saya alami di hari kedua magang saat naik KRL dari stasiun Sudirman. Cerita lengkapnya bisa dibaca disini (mungkin bisa jadi pembelajaran manajemen KCJ untuk metode pengamanan)

Ketiga keluhan tersebut bisa jadi bukan hanya saya yang mengalami. Mungkin puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan penumpang lain juga merasakan demikian. Namun, bukan mahasiswa namanya jika hanya bisa mengeluh tanpa memberi solusi perbaikan. untuk itu, saya menawarkan sedikit solusi yang sekiranya dapat dilaksanakan oleh PT. KCJ. Berikut yang bisa saya berikan:
1. Perlunya pembatasan jumlah penumpang dalam satu gerbong. Mungkin ini terdengar sulit karena beresiko membuat telat beberapa orang. Namun, cara ini bisa menjadi efektif untuk tetap menjaga kenyamanan penumpang dalam gerbong. Petugas stasiun bisa mengatur arus penumpang yang masuk dalam gerbong. Jika sudah sesak, ya jangan dipaksakan dengan mendorong penumpang yang di dalam untuk semakin sesak.
2. Penambahan jadwal KRL di jam 06.00-08.00 dan 17.00-20.00. Solusi kedua ini mungkin menjadi rencana jangka panjang KCJ yang juga terus menambah armada KRL. Seperti tahun ini mendatangkan 20 unit KRL dari Jepang. Penambahan KRL di jam sibuk merupakan cara ampuh mengikuti solusi pertama untuk mengurai kepadatan penumpang.
3. Penambahan stasiun awal keberangkatan. Solusi ke-3 ini merujuk pada kebijakan yang dilakukan di Stasiun Bogor dan Maja. Untuk stasiun Bogor, KRL awal pemberangkatan juga tersedia di Stasiun Depok. Stasiun Maja, KRL awal keberangkatan juga tersedia di Parung Panjang dan Serpong. Kebijakan tersebut sebaiknya juga diberlakukan di Bekasi karena jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun Bekasi juga sudah memenuhi kapasitas maksimal KRL. Penambahan awal keberangkatan bisa dilakukan di Stasiun Kranji ataupun Cakung. Cara ini pun juga bisa mengurai kepadatan penumpang.
4. Penyediaan KRL cadangan di Dipo. Hal yang saya tau di Dipo Bekasi juga tersedia KRL. Namun, langkah sigap tidak dilakukan petugas saat terjadi keterlambatan KRL. Ini terjadi 30 januari jam 06.30. Hari itu KRL seharusnya berangkat 06.30, tapi terjadi keterlambatan KRL masuk sehingga berangkat 06.50. Namun, yang dilakukan petugas saat itu justru menyediakan KRL yang dari Dipo untuk keberangkatan 06.55. Seharusnya KRL yang dari Dipo Bekasi bisa dipergunakan terlebih dahulu untuk keberangkatan 06.30. Ini terkait kecerdasan manajemen masalah dengan sumber daya yang ada.

Mungkin sekian keluhan dan saran yang saya sampaikan. Besar harapan saya pihak KCJ membaca surat ini dan memberi tanggapan. Semoga KRL yang menjadi moda transportasi unggulan masyarakat Jabodetabek saat ini bisa lebih baik lagi.

Surat dikirmkan pada 31/1/2014 07.34 WIB ke commuter.care@krl.co.id

Baca Selengkapnya ....

Pencopetan Commuter Line

Posted by Unknown Rabu, 22 Januari 2014 5 komentar

Ini cerita gue di hari pertama magang pada hari ini. Mungkin cerita ini bisa jadi pengalaman buat gue dan pelajaran buat orang lain yg baca. Sore ini gue mengalami insiden yang sudah lazim terjadi di Jakarta, yaitu pencopetan. Pencopetan yg gue alami terjadi di kereta Commuter Line rute Sudirman-Manggarai. Nah, mumpung masih inget kronologisnya mending gue ceritakan aja berikut modus operandi yg digunakan komplotan pelaku.

Gue sampe di stasiun Sudirman sekitar pukul 18.20 menunggu kereta ke arah Manggarai. Saat mau naik kereta keadaan rame dan sesak, dan di pintu masuk gerbong itu cukup banyak orang termasuk komplotan pencopet yg berjumlah 3 orang tersebut. Gue baru sadar aksi mereka saat mulai masuk pintu berasa ada yg narik tas seakan nahan supaya gue gak masuk kereta. Disinilah cara pelaku 2 untuk mengondisikan agar pelaku 1 dapat merogoh kantong celana. Maling 3 berperan menutup akses penglihatan penumpang sekitarnya. Sampai di dalam gerbong pelaku 2 masih mendorong-dorong gue untuk masuk ke sisi seberang gerbong.

Paham dengan kondisi janggal yang terjadi, sontak gue langsung periksa kantong kanan dan kiri. Ternyata isi kantong kiri berupa hp sudah raib dari tempatnya. Seketika itu langsung gue teriak, "HP SAYA HILANG!". Semua penumpang CL sekitar lokasi langsung bantu, termasuk pelaku 2 dan Bapak Saksi. Saat bapak saksi mau calling ke hp saya, tiba2 ada suara hp jatuh ke lantai. Benar saja, hp gue dijatuhkan pelaku 1 dan dilihat langsung oleh bapak saksi. Bapak saksi langsung meneriaki pelaku 1 sebagai copet. Nah, disini peran pelaku 2 dan 3 sebagai pembela kawannya. Mereka justru menyalahkan bapak saksi untuk tidak asal menuduh. Pak...pak... dengan modus seperti itu justru membuat seluruh penumpang tau kalo kalian itu komplotan pencopet.

Keributan dalam gerbong ditahan sampai stasiun Manggarai. Tiba di stasiun, bapak saksi langsung memanggil aparat dan meringkus pelaku. Sayangnya yg tertangkap hanya pelaku 2 karena perawakan khas Ambon menjadi pengenal yg mudah. Pelaku dibawa ke Pos Polisi, tapi di pos malah ngamuk ngamuk gak jelas sampe bawa-bawa identitas kalo dia sahabatnya Aji Notonogoro (*bukannya doi di penjara ya?). Lucunya, habis itu pelaku mengakui bahwa dirinya adalah gay a.k.a homoseksual. Singkat cerita, masalah ini dibawa ke Polsek Tebet untuk diproses dengan harapan bisa membongkar sindikat komplotan pencopet CL. Namun, apa yg diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Saat saya dan bapak saksi sampai di Polsek, telah melihat pelaku 2 sedang asik ngobrol sama pak polisi terhormat seakan gak punya dosa dan salah. Benar saja, sampai di Polsek bukannya langsung diproses tapi kami diajak berdamai dengan cara musyawarah. Apalagi polisinya menunjukan Peraturan Mahkamah Agung No.2 Tahun 2012 yang menurut saya kontradiktif dgn penegakan hukum di Indonesia. Ada benarnya juga kalimat yg mengatakan, "hilang ayam jual sapi". Usut punya usut, ada kecurigaan terjadinya kongkalingkong antara pelaku dan aparat Tebet.

Ini berdasarkan hasil diskusi gue dgn TNI yg berjaga di Stasiun Manggarai saat kembali melanjutkan perjalanan pulang. Beliau mengatakan saat di pos polisi stasiun, pelaku sudah menawarkan uang 1 juta ke TNI untuk berdamai, tapi ditolak. Kecurigaan muncul transaksi tersebut terjadi di Tebet dengan aparat lain, entahlah. Pada akhirnya, saya kecewa dgn supremasi hukum di Indonesia dan kredibilitas aparat penegak hukum. Maaf bapak-bapak yg berseragam coklat, saya semakin meragukan kredibilitas institusi Anda.

Terakhir, saya dan bapak TNI Stasiun Manggarai punya tips untuk pengguna KRL, yaitu:
  1. Perhatikan orang-orang sekitar anda sebelum naik kereta, waspada jika ada orang yg berkomplot dan saling memberikan kode. Ingat, pencopet sekarang sudah berpenampilan ala karyawan kantor.
  2. Segera sadari saat ada gelagat atau kejanggalan pada penumpang sekitar Anda. Periksa barang bawaan Anda segera.
  3. Jika ada yg hilang, langsung berteriak dan meminta bantuan sekitar. Syukur kalo pas ada petugas keamanan.
  4. Jangan panik jika anda mengetahui pelaku ada di sekitar Anda, apalagi mereka berkomplotan. Cukup ingat dan awasi mereka. Sampai stasiun langsung minta bantuan aparat untuk meringkus.
  5. Saat pelaku tertangkap jangan diproses. Alangkah baiknya di eksekusi di tempat terlebih dahulu (*saran bapak TNI). Apalagi dengan adanya Perma serta sikap aparat yg begitu.
  6. Ini strategi dari bapak TNI. Letakan HP dan dompet di saku baju atau jaket dengan formasi saku kiri berupa dompet dan saku kanan berupa HP. Tidak percaya? perhatikan TNI yg bertugas di stasiun.
Mungkin itu sedikit kisah dari pengalaman gue. Semoga ada pelajaran yang dapat diambil sehingga tidak terulang lagi kejadian serupa.
Wassalam

Baca Selengkapnya ....

#Inovasi2013 HMIF Undip

Posted by Unknown Minggu, 15 Desember 2013 2 komentar


Sebuah kepengurusan akan dikenang lewat karya yang dihasilkan. Organisasi progresif yaitu yg mampu membuat perubahan ke arah lebih baik. Dua kalimat tersebut menjadi dasar pembentukan sebuah gerakan bernama #inovasi2013. Gerakan ini merupakan jawaban atau solusi dari permasalahan yang ada sebelumnya. Melalui gerakan ini, organisasi diharapkan mampu bergerak lebih dinamis dan progresif.

Berawal dari nama sederhana bukan berarti keluaran yang dihasilkan sederhana. Keluaran nyata dari gerakan ini sudah ada dan dapat dirasakan. Berikut adalah realisasi #inovasi2013 HMIF Undip :

1. Mensinergikan Peran Biro dan Komunitas
Biro dan komunitas merupakan elemen penting dalam organisasi HMIF. Mereka menjadi penggerak inti dalam kaderisasi bidang minat dan bakat. Alasan inilah yang menjadikan HMIF 2013 untuk merangkul biro dan komunitas lebih erat lagi. Dimulai dari ikut serta dalam Rapat kerja, acara LDKM, dan mengaktifkan kegiatan komunitas

2. Sistem Seleksi Anggota Bermandat HMIF
Sistem seleksi pada kepengurusan 2013 adalah penambahan pengisian essai berupa pandangan terhadap isu tertentu dan adanya acara FGD untuk melihat pemikiran calon pengurus dalam menanggapi isu tertentu

3. Informatics Day
Acara ini yg menjadi primadona di kepengurusan 2013. Acara yang menyatukan seluruh elemen Informatika, mulai mahasiswa, dosen, sampai keluarga dosen. Acara ini juga yg menjadi pondasi untuk nantinya menjadi acara rutin tahunan untuk memperingati hari ulang tahun jurusan Informatika (13 April itu ulang tahun saya juga). Rencananya untuk tahun 2014 yg bertepatan 10 tahun jurusan akan dibuat acara yang lebih besar lagi, semoga itu terealisasi

4. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Terkait dengan misi saya yg ketiga, yaitu menjadikan Informatika sebagai rumah yang nyaman. Salah satu caranya adalah bentuk fisik yaitu dengan ketersediaan sarana dan prasarana yg baik. Sarana dan prasarana yg berhasil dipenuhi saat ini yaitu instalasi baru stop kontak di gedung E lantai 3, operasional printer, tv monitor, komputer HM, kipas angin. Semua sarana dan prasarana itu semata untuk memberi kenyamanan mahasiswa IF di “rumahnya sendiri”

5. Kunjungan ke HMIF Undip
Awal kepengurusan saya pernah punya impian, “kali-kali HMIF Undip dapat kunjungan, jangan cuma berkunjung mulu”. Alhamdulillah mimpi disertai usaha berbuah hasil. Selama kepengurusan kita sudah mendapat 3 kali kunjungan yaitu dari HIMATIF Universitas Trunojoyo, Informatika Universitas Bina Darma, Himaskom Undip

6. Alur Birokrasi HMIF
Bagian ini mungkin agak sedikit nyeleneh, tapi memang ini kemauan saya sejak awal. Untuk mempermudah dan mempercepat alur birokrasi (terutama di himpunan), maka pemegang cap HM saya ambil alih dari sekretaris. Ini bertujuan agar saat minta tanda tangan ketua, juga langsung dapat cap HM

7. Proyek Dana Usaha
Ide ini saya dapatkan dari kadiv mikat, saudara ridi. Saat HMIF dapat tawaran proyek untuk mencarikan orang batching sbmptn, terpikir ide untuk dijadikan sebagai proyek yang nantinya ada pembagian keuntungan dengan HMIF. Alhamdulillah kebijakan ini berjalan baik dan hasilnya HMIF dapat dana yg cukup selama keberjalanannya

8. Identitas Pengurus
Bermula dari komentar teman yang menyatakan, “Pe, kok pengurus gak punya seragam ya? Terus yg membedakan itu apa? Kalo dari jaket IF tau pengurus bukan darimana?”. Komentar sederhana namun cukup membuka pikiran saya untuk membuat identitas pengurus. Setelah berkomunikasi dengan anggota umum, akhirnya tahun ini pengurus HMIF bisa punya seragam

Itu beberapa realisasi gerakan #inovasi2013. Memang hanya sedikit dan sederhana hasil yang didapatkan, namun harapannya dari sedikit ini bisa menginspirasi kepengurusan berikutnya untuk menciptakan kreasi dan inovasi lebih hebat lagi. Sesuai dengan motto HMIF 2013 yaitu :

SINERGI UNTUK MENGINSPIRASI
 



 


 



Baca Selengkapnya ....

I'm a Captain

Posted by Unknown 2 komentar


Ini cerita ku, cerita seorang kapten kapal (sebuah nama panggilan dari sahabat ku, satria) yg harus menerima amanah disaat kapal sedang banyak masalah. Masalah yang dialami kapal saat itu terbilang cukup rumit, bahkan dapat dikatakan kapal sudah tidak bisa dioperasikan. Aku ditunjuk menjadi kapten kapal dengan dukungan 176 penumpang saat itu. Mulailah dinas resmi pertama ku pada 2 Maret 2013 bersama 7 bagian kapal, yaitu :

  1. Bagian Cuaca, yg mengontrol keadaan iklim serta angin yg berhembus agar kapal tetap berjalan baik
  2. Bagian Komunikasi, yg mengatur hubungan dan komunikasi di dalam maupun luar kapal
  3. Bagian Konsumsi, yg mengatur kebutuhan pokok penumpang agar tetap survive selama berada di kapal 
  4. Bagian HRD, yg mengatur kenyamanan serta rules pada penumpang terutama pada penumpang-penumpang baru agar bisa nyaman berada di kapal ini 
  5. Bagian Pelayanan, yg mengatur kebutuhan tambahan untuk penumpang agar penumpang tetap nyaman dan terpenuhi kebutuhan sekunder, tersier
  6. Bagian Keuangan, yg mengatur pemberdayaan sumber daya di kapal untuk mendapatkan pemasukan agar operasional kapal berjalan baik  
  7. Bagian Fasilitas, yg mengatur perangkat yg ada di kapal guna memberikan fasilitas hiburan serta pelatihan untuk penumpang 
                                                                                   
Mengawali dinas tidak banyak target ku terhadap kapal ini. Target ku saat itu hanyalah bagaimana bisa menjadikan kapal ini siap untuk berlayar kemabali mengarungi samudra kehidupan yg luas. Untuk mencapai target itu, saya membuat sebuah gerakan bernama #inovasi2013. Sebuah gerakan sederhana yg menjadi pemantik gerakan kawan-kawan anggota lainnya untuk berkreasi dengan inovasi.

Inovasi yang dihasilkan dari gerakan ini cukup berdampak baik terhadap kondisi kapal sekarang. Beberapa bagian kapal sudah beroperasi dengan baik, bisa dikatakan siap untuk berlayar. Penjabaran lebih lanjut mengenai #inovasi2013 bisa disimak di tulisan #Inovasi2013 :D

Baca Selengkapnya ....