Satu Cinta Kini Tiada

Posted by Unknown Jumat, 28 November 2014 10 komentar
Judul unik? Biasa aja. Ini hanya tulisan kecil curahan hati gue atas permasalahan yg dialami dalam organisasi. 17 November menjadi tanggal resmi pembuatan surat pengunduran diri dari jabatan Wakil Ketua BEM FSM Undip 2014. Surat yg dibuat setelah acara USF selesai bukan tanpa latar belakang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dan alasan yang akhirnya memilih mundur dari jabatan saat ini. Berikut ini hal yang menjadi alasan saya untuk mundur:

  • Keputusan sepihak recruitment anggota
Awal mula penilaian buruk gue terhadap atasan dimulai dari sini. Beberapa hari setelah SBMPTN, ada anggota yg mengundurkan diri karena diterima di PTN lain, otomatis satu staff berkurang. Nah, gak ada angin gak ada hujan saat acara kumpul pengurus BEM di Semirang, muncul 1 orang asing di tengah2 pengurus BEM. Salah satu kadep menanyakan ke gue apakah tau kalo ada orang baru di BEM yg masuk ke departemen dia. Jelas aja gue gak tau, lah ini kadepnya sendiri juga gak tau. Usut punya usut ternyata orang tersebut direkrut oleh atasan untuk mengisi posisi staff yang kosong tsb. Sayangnya, sampai sekarang tidak pernah ada pemberitahuan ataupun izin dari atasan ke gue terkait hal ini.
  •  USF pecah
Ini yang bikin gue gak habis pikir. USF yang gue targetkan dari awal menjadi proker unggulan justru menjadi awal perpecahan. Kepentingan yang bermain merusak kepanitiaan, acara dibuat dengan keputusan sepihak, pendanaan yang tidak transparan, hingga munculnya panitia tandingan. Hal yang paling gue inget saat atasan mengatakan dapat dana dari BUMN saat H-2 minggu acara, saat hari H salah satu staff mengamini pernyataan tsb. Namun, ketika ditanyakan lagi saat hari H, atasan menyangkal hal tsb. Inkonsistensi sikap dan pernyataan bukan hanya dirasakan oleh panitia inti, namun juga dirasakan oleh panitia supporting (OSN). Gue yg mendampingi panitia original merasa prihatin dengan seringnya tarik ulur tanggung jawab acara, pemalsuan ttd ketua panitia, serta menjadi korban PHP berulang kali.

  • Hilangnya komunikasi dan koordinasi
Ini yang menjadi alasan utama dari mundurnya gue sebagai Wakil Ketua BEM FSM Undip 2014. Gue mulai merasakan "tak dianggap" di semester kedua organisasi. Beberapa masalah internal yang diceritakan ke atasan tidak langsung disampaikan ke gue, alhasil banyak masalah internal dibiarkan menguap begitu saja. Dimulainya agenda USF, gue makin merasakan gak pernah lagi diajak komunikasi atau koordinasi oleh atasan terkait keberjalanan USF, baik urusan agenda, dana, ataupun cerita masalah yang ada. Gue hanya berpikir mungkin atasan sibuk menyiapkan agenda politik untuk jabatan yang lebih tinggi dimulai dari semester kedua ini. 

Tapi, apapun alasannya, komunikasi dan koordinasi bukan hal yang sulit untuk dilakukan di zaman sekarang. Banyak media sosial dan instant messenger gratis untuk berkomunikasi. Sesibuk apapun agenda pribadi, dalam 24 jam pasti ada waktu minimal setengah jam free. Namun, kembali lagi pada diri sendiri karena semua itu pilihan apakah masih butuh wakil atau tidak. 

Di tengah kesibukan persiapan untuk jabatan lebih tinggi, sampai-sampai surat pengunduran diri yang saya ajukan tidak dijawab ataupun ditanggapi. Saya hanya ingin mengucapkan selamat berjuang di jabatan yang lebih tinggi, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi serta bisa menerapkan jiwa kepemimpinan yang merangkul :D
Terakhir, untuk apa mempertahankan hubungan yang sudah tidak ada komunikasi disana? Karena dulu yang Satu Cinta bisa menjadi Tiada

Baca Selengkapnya ....